Nuansa realisasi sertifikasi guru dan dosen berangsur menggelembung ditambah realisasi sertifikasi pengawas, mengikuti gerakan sertifikasi guru, berkejaran memang untuk menuai dana. Tetapi sepertinya tiap tahun hanya pada jalur portofolio sangat sulit untuk menerobos untuk bisa lolos dari penilaian asesor.
Lalu muncul sebuah pertanyaan apa yang menjadi hambatan dalam pengumpulan data yang sudah ia lalui , secara enteng memang telah ditemukan kurangnya kearsipan peserta yang sudah ia lalui. Atau ada sebab yang menimbulkan akibat lain, yang ini beraneka ragam hinggap dibenak kita sebuah jawaban.Apakah jawaban itu mengikat secara intelektual atau hanya sebuah rembesan.
Seminar, lokakarya, workshop kalau tidak salah menjamur seperti durian runtuh, di tengah dahaga guru untuk membekali menuju lolosnya sertifikasi, sedikit banyak mulai nampak sisi positif menuju guru yang profesionalisme. Tetapi dengan durasi hanya beberapa bulan atau tahun , tanpa disadari guru melebihi target yang tetapkan kumulatifnya dari yang disyaratkan, disisi lain dari 10 poin yang disyaratkan mengelompok pada point tertentu, yang lebih terharu lagi susunannya laporan portofolio tumpah tindih.
Semoga Guru Menjadi Sosok yang dinantikan bukan untuk direduksi .
No comments:
Post a Comment