Mutasi Kepala Sekolah dan Guru diwilayah Kec. Gunung Jati

Guru adalah sebagai tonggak peningkatan SDM yang amat disadari dalam kepemimpinan Bangsa Indonesia pada saat sekarang Bpk. SBY Presiden yang kedua kalinya dimulai tahun 2009. Bahwa tanpa guru bangsa ini akan muncul kwalitas instan dalam membangun bangsa yang amat luas wilayah, juga multi budaya daerah namun dari beraneka macam budaya dan adat istiadat kekuatan bangsa kita akan besar manakala peran dan eksistensi guru di desain ,dipola sedemikian rupa oleh pengambil kebijakan dari tingkat pusat sampai tingkat daerah. Sementara Bpk. SBY amat peduli akan akar wujud awal penguatan pembangunan dimulai dari SDM dengan penuh penghargaan arti nama dari seorang guru.

Kenyakinan tersebut kiranya tepat pada tingkat wilayah yang sempit lebih mendekatkan pada nilai - nilai supervisi sebagai penguatan dan keluasaan kinerja guru,tepatnya pada pendekatan supervisi klinis. Tanpa itu nilai-nilai yang diharapkan guru tersebut akan keluar dari konteks pendidikan, berkonotasi pada sebuah perusahaan. Sekarang kepala UPT Pendidikan mulai memutar tugas guru dengan pertimbangan berbagai faktor, mudah-mudahan faktor tersebut tidak memilah-milah antara guru yang kurang berkwalitas dan tidak berkwalitas secara pemisahan, mudah-mudahan didasarkan pada pertimbangan peningkatan mengajar yang bisa merasakan kwalitas guru disemua line wilayah cakupan UPT Pendidikan. Mutasi yang diajukan ke Diknas Kab. Cirebon telah dituangkan pada bulan Mei 2009 , Dan direalisasikan awal tahun ajaran 2009/2010.

Semoga kesiapan guru dalam melaksanakan tugas mengajarnya ditindaklanjuti pada profesionalisme tenaga kependidikan (pengawas) beserta staf UPT pendidikan , kepala sekolah untuk tidak instan sebagai mediator, pasilitator kegiatan mengajar guru, bukan berkejaran memperoleh kedudukan, tetapi mengesampingkan konteksnya yang telah diseriusi oleh Bpk. Presiden SBY. SEMOGA.