Tahun Pelajaran 2009/2010 mulai diambang pintu, segala nilai kualitas dan kwantitas out put dituangkan dihadapan siswa dan orang tua murid, senang atau tidak senang akan berimbas pada perolehan siswa baru, dalam hal ini siswa kelas 1 bahkan out put kelulusan kelas 6 akan menjadi sebuah nilai prestise dari sebuah keberhasilan kinerja semua sistem lembaga yang dimenej, didesain oleh kepemimpinan kepala sekolah. Andai kemampuan manajemen kepala sekolah, menjalankan manajemennya tradisional ,atau berkutak-kutik pada pengertian administrator dan supervisor dilogikakan harfiahnya sebatas catat mencatat dan perintah tanpa susah payah menjalankan secara serius , otomatis keberhasilan lembaga tersebut amburadul ,tidak mempunyai arah yang jelas, instan....
Obyek ketidaktepatan hasil out put pendidikan , akan terjadi pada tiap pelaku pendidikan... menghindar dari penilaian diri , yang sekarang sedang trend , yang dikenal dengan Penelitian Tindakan Kelas. Lalu siapa yang ikut bertanggung jawab permasalahan ini... Jelas semua komponen dari 3 macam sekolah, keluarga, serta masyarakat. Andai ke 3 komponen itu tidak saling melengkapi imbasnya pada kerugian masyarakat pendidikan, persoalan memang amat klasik dan sangat mengakar...akhirnya menjadi suatu pembenaran langkah yang dijadikan sebuah kebiasaan yang merugikan out put, ini yang kita kawatirkan akan terjadi tumpang tindih masing - masing mengedepankan kepentingan individu. Akankah kita biarkan.....? Apa yang kita pikirkan , menuangkan kata-kata bijak memang amat enteng kita tuangkan , tetapi bukan berarti sia-sia andai ke 3 komponen saling sharing dalam kacamata pembenahan dalam wilayah yang tidak terlalu besar , dimulai dari lembaga ,masyarakat juga orang tua sekitar...tetapi mampukah merealisasikan , inilah peran pengawas sebagai mediator supervisi sangat berperan .tetapi muncul pertanyaan ...pembekalan pengawas TK/sD lincah tidak.... SEMOGA.
No comments:
Post a Comment