Persoalan yang dihadapi oleh pendidikan makin dibutuhkan oleh Pendidik dan Tenaga Kependidikan sangat dituntut oleh sebuah nilai tanggung jawab yang bukan sekedar hanya hadir, mencatat persiapan mengajar atau menyalin program-program yang berkaitan dengan kegiatan ketuntasan belajar.
Amat menyedihkan Peraturan yang yang telah ada dalam realisasinya kurang mengambil tapsiran yang tinggi pada sebuah produk hukum Persoalan menjad melebar saat guru - guru juga tenaga kependidikan dalam hal ini pengawas bersama pengambil kebijakan yang semestinya jembatan dari realisasinya peraturan tentang pendidikan .
Undang - undang Guru dan Dosen sedang berjalan dalam proses melalui periodik rekrutmen mungkin disebabkan oleh faktor keterbatasan sesuatu. Namun saat berjalannya Undang undang itu , proses sertifikasi pengawas mulai ramai mengikuti guru dan dosen , sebagai bentuk kurangnya menelaah isi yang yang ada di Undang - undang Guru dan Dosen tersebut ,mungkin sudah dibayangkan betapa jauhnya perolehan pendapatan antara guru dan Pengawas, guru jauh gajinya dari pengawas.
Namun realisasinya sementara hasil dari asesmant sertifikasi pengawas , nilai keseriusannya amat perlu dipacu bahwa pengawas penentu arah jalannya keberhasilan tiap lembaga pendidikan yang dia bina.Tingkat kelulusan di Wilayah Kabupaten Cirebon dari hasi penilaian Assesor jauh dari yang diharapkan oleh masyarakat yang mempercayakan anaknya pada lembaga pendidikan yang ia pilih.
Entah apa yang menjadi tingkat keberhasilan penilaian sertifikasi Pengawas kurang memihak pada profesionalisme pengawasnya, apakah pengawas dalam kesehariannya beriamjinasi sebagai seorang inspeksi bukan sebagai seorang supervisor hingga terlena........? padahal pengawas merupakan tolak ukur untuk merekrut kepala sekolah dari seorang guru . Disisi lain patner lembaga pendidikan yaitu masyarakat atau kalangan LSM yang peduli Pendidikan eksistensinya melemah, hanya sebuah gerutuhan muncul seperti dalam wadah Komite Sekolah atau Dewan Sekolah.
Perkembangan ilmu pengetahuan tidak bisa hindari tapi kita persiapkan untuk menghadapinya jelas peran guru , tenaga pendidikan makin rumit dalam manajerial pendidikan. Sentuhan itu belum ada bagi kepala sekolah atau pun guru dan juga ada dari Pengawas untuk lihai dalam mengikuti perkembangan pendidikan berbasis ITC. Otomatis Blog kami hanya sebagai sesuatau yang membuang - buang waktu saja. Bahkan ada banyak guru dan kepala sekolah bengong dalam sebuah pertanyaan apa itu komputer.......bagaiaman cara menggunakannya.....bisa meledakkah ini yang lebih tragis lagi. Walau dalam hal ini tidak bisa dikatagorikan semua. Yang kami lihat diwilayah Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon.
Siapakah yang harus mengubahnya ini.................................
2 comments:
YA, INI AJANG BAGUS UNTUK TUKAR PENGALAMAN DAN PENGETAHUAN. BETUL MBAK, SAYA GURU DI DAERAH TERPENCIL DI BANJARNEGARA, SANGAT SULIT MENGAJAK TEMAN2 GURU UTK BERKOMUNIKASI DLM PENINGK MUTU PENDIDIKAN, REBUTAN POSISI MAH BANYAK.
Trims , Bapak Kamsidi anda telah menengok kami. Di Wilayah kami juga sangat banyak yang Anda risaukan. Namun kembali lagi yang Anda jelajahi ini tidak akan sia - sia , minimal rekan guru di Banjarnegara akan bisa tertarik pada kemauan anda. Mudah2han kita bisa sharing, keep on going Bapak Kamsidi. Salam buat rekan2 guru di BANJARNEGARA dari kami.
Post a Comment